Thursday, May 04, 2006

Snow World 26 Maret Siang


Ya ampun Judo masih pakai sandal. Padahal kan masuk Snow World kudu pakai sepatu, gitu tuh kemaren baca aturan mainnya. Jadi Judo balik lagi ke kamar, kamar yang jauuuuuuuuh banget dari lobby hehehe....

"Kami tunggu di depan Snow World yaaaaaaaa. Jangan lama-lama yaaaaaaaa." Kami berangkat dulu berjalan kaki (emangnya mau naik apa hehehe) ke First World Hotel. Maunya sih jalan pelan-pelan, santai, supaya Judo keburu mengejar kami. Tapi kebetulan kami bukan tipe orang yang bisa jalan pelan-pelan, apalagi dua krucil di depan. Maunya lari aja. Ya udah gak pake lama, kami sudah tiba di Snow World.

Hore, tiket masuk buat pukul 10.30 masih ada. Aku beli family ticket RM54 (Rp. 135.000 - murah ya-). Family ticket itu berlaku untuk 2 dewasa dan 2 anak. Aku lupa berapa harga tiket individualnya. Papi sama mami sepakat gak mau ikutan hehehe ngapain kali ya pikir mereka. Jadi mereka duduk-duduk di bangku dekat pintu masuk Snow World sambil nungguin titipan kami.

Deg-degan banget, sudah 10.25 Judo masih belum juga muncul. Aku sudah mondar-mandir, wira-wiri, longak longok, nyariin Judo tapi perut ndutnya belon keliatan. Mana Judo gak bisa di-hp. Sejak tiba kemarin, telkomselnya mati ti ti gak bisa digunakan. Udah deh, daripada sayang udah beli family ticket, mami aku paksa gantiin Judo. Tapi persis kami mau masuk, Judo muncul. Ternyata kunci kamar bermasalah, jadi Judo harus turun ke lobby lagi, kuncinya di-reset. Terus balik ke kamar lagi, baru jalan ke sini. Pantesan deh lama jadinya.

"Ayo-ayo sudah mepet nih!". Anak-anak sudah gak tahan, exciting banget mereka. Mau main salju gitu loh. Di dalam kami memilih jaket teubel, gloves dan sepatu (untukku saja, karena sepatuku dinilai gak bakalan tahan dingin). Nyesel banget aku bawa-bawa tasku, ternyata setelah pakai jaket tuebel itu, tasku jadi gak bisa diketekin lagi hehehe (bahasa apa ya diketekin). Berusaha nyari papi dan mami, gak keliatan, ya udah gak ada pilihan, repot-repot ya dibawa aja. Sebetulnya ada locker sih, tapi kudu masukin coin dan kami lagi gak punya coin.

Astaga duingiiiiiiiinnya.........! Pipi kayak beku gitu. Jaket yang tuebel itu gak cukup untuk nahan dingin, apalagi gloves. Pipi anak-anak slowly turned pink. Lucu banget deh. Mereka langsung lari ke tengah-tengah arena. Lalu naik ke rumah kayu, tapi gak berani mencoba meluncur dari situ. Aku sama Judo yang nekad nyoba. Anak-anak dirayu, dipaksa tetep gak mau. Tapi nanti malah mereka yang ketagihan gak mau berenti. Sampai semua pengunjung lain udah keluar, mereka masih belum mau berhenti.

Pengunjung sama sekali gak boleh bawa kamera dan hp ke dalam arena. Iya juga sih ya, kalau jadi rusak karena gak tahan udara sedingin itu kan gawat. Tapi di dalam arena ada 2 orang photographer siap mengambil gambar para pengunjung. Tentu aja bayar hehehe, maksudku hasil fotonya bisa dituker di luar arena, dituker pake ringgit gitu. Kami bergaya di depan patung es kemudian John minta kami bergaya juga bersama si walrus.

Karena gak tahan dingin, kami pergi keluar arena sebentar untuk menghangatkan diri. Sekalian membetulkan letak topi darurat David. Jaket David engga ada topinya, seperti punya John. Jadi demi supaya kepada David gak kedinginan, kami tumpukan 2 handuk kecil yang tebal di atas kepalanya, lalu kami lapisi dengan selendang dan kami lilit-lilitkan di sekitar leher David. Aku masih menikmati hangatnya udara di luar arena, anak-anak sudah gak sabar kembali ke arena.

Sementara anak-anak berlarian penuh semangat, melempar-lempar salju kemana-mana, aku berjalan berkeliling arena. Aih, di bar yang terletak di bawah satu-satunya rumah di dalam arena salju itu ada 2 orang petugas membagi-bagikan es krim ! Rupanya tiket masuk itu termasuk ice cream gratis. Pengunjung boleh memilih rasanya. Gak kebayang makan es krim di tempat membekukan seperti itu (minus 7 C), tapi Judo habis 2 horn loh.

Walaupun masih asik, malah lagi asik-asiknya kayaknya, main saljunya harus berhenti. Soalnya waktu sudah habis. Berbondong-bondong semua keluar, rapih dan disiplin. Hebat ! Ada shower room disediakan bagi pengunjung yang ingin membersihkan diri. Kami sih engga lah, walaupun memang celana basah semua. Untung anak-anak selalu membawa persediaan baju bersih.

Setelah anak-anak berganti baju dan celana (juga dibaluri minyak kayu putih) kami mampir ke counter pengambilan foto. Dari 4 gambar kami yang diambil di dalam arena tadi, hanya 2 yang jadinya bagus. Jadi kami pun membayar RM 28 (Rp. 70.000,-) untuk dua foto tersebut. Nanti kalu sudah sempat aku scan aku pasang di sini deh.


0 Comments:

Post a Comment

<< Home